Penulis: Drs. Miswanto (Guru SMA Negeri
Ambulu, Jember, Jawa Timur)
Pembelajaran
jarak jauh, merupakan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
tidak berkumpul bersama di satu tempat secara rutin. Pembelajaran dengan sistem
ini, untuk mengganti pelajaran secara langsung yang diterima peserta
didik dari instruktur atau guru.
Bahan-bahan
dan instruksi-instruksi detail dan bersifat khusus, dikirimkan atau disediakan
untuk para peserta yang selanjutnya melaksanakan tugas-tugas yang akan
dievaluasi oleh instruktur. Pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online ini, adalah implementasi
Pendidikan Jarak Jauh, dan sudah banyak dilaksanakan di Pendidikan Tinggi.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap
pembelajaran yang bermutu.
Dengan
adanya Pandemi virus Corona (Covid-19) yang masuk di Indonesia, telah disikapi
oleh pemerintah pusat dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dalam memutus
rantai penyebaran virus tersebut dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan yang
mengumpulkan banyak orang harus ditunda atau dihindari. Mulai dari bidang
sosial, ekonomi, agama, politik, dan pendidikan.
Pada
bidang pendidikan, mengumpulkan banyak orang seperti festival, kompetisi, pentas,
rapat umum wali murid, dan study tour
harus ditunda. Adanya kebijakan pemerintah yang diikuti pemerintah propinsi,
kabupaten, dan kota dengan meliburkan murid mulai dari tingkatan TK/RA, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA, bahkan sampai perguruan tinggi selama 14 hari, terhitung
dari tanggal 16 sampai dengan 29 Maret 2020, yang kemudian diperpanjang lagi
sampai 21 April 2020, harus kita ikuti.
Agar
pelaksanaan pembelajaran pada siswa tetap berlangsung, maka sistem pembelajaran
tatap muka di kelas diubah menggunakan pembelajaran jarak jauh atau daring.
Guru tetap masuk di sekolah untuk menyiapkan pembelajaran kelas daring, dan
melakukan pemantauan terhadap murid-muridnya agar tetap belajar secara mandiri
di rumah. Anak-anak bisa belajar di rumah dengan delapan sistem belajar daring
ini. Semua akses sudah dibuka secara gratis.
Melalui
sistem daring ini, pemerintah telah menyediakan sumber belajar bagi siswa di
rumah. Siswa dapat mengakses situs Rumah Belajar melalui url https://belajar.kemdikbud.go.id, Google G Suite for Education: https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-covid19, Kelas Pintar: https://kelaspintar.id, atau melalui Microsoft Office 365: https://microsoft.com/id-id/education/products/office, dan Quipper School: https://quipper.com/id/school/teachers/, serta Sekolah Online Ruang Guru
Gratis: https://ruangguru.onelink.me/blPk/efe72b2e, Gratis belajar online Sekolahmu: https://www.sekolah.mu/tanpabatas, dan Zenius: https://zenius.net/belajar-mandiri.
Peserta
didik bisa memilih mana yang paling cocok dan mudah digunakan, atau bisa juga
belajar dari banyak platform sekaligus. Beberapa platform di atas adalah media
yang bisa dipakai guru untuk menyelenggarakan kelas daring.
Selain
itu, guru juga bisa menggunakan Learning
Management System atau sistem pembelajaran dengan aplikasi schoology.com
yang sudah saya gunakan sejak dua tahun terakhir secara gratis. Bahkan masih
ada lagi seperti Edmodo, PGRI PSLCC yang sudah dikenalkan sejak tahun 2019,
yang juga sudah pernah saya pelajari. Kita bisa memilih secara bebas, yang
penting pembelajaran jarak jauh selama empat minggu tetap bisa berjalan. Bahkan
bisa juga menggunakan media WhatsApp, kalau memang ada sebagian guru yang masih
belum terlatih dalam menggunakan delapan media daring yang direkomendasikan oleh
pemerintah pusat.
Pembelajaran
menggunakan Learning Management System
Schoology.com, menurut penulis sangat mudah, efektif dan efesien. Dalam
pembelajaran daring ini bisa menggunakan PC, Laptop ataupun HP Android.
Seperti
pada Schoology, situs ini memiliki fitur untuk menampilkan materi pembelajaran,
daftar kehadiran, penilaian, dan update status. Bahkan ada forum diskusi yang
bisa dimanfaatkan oleh murid untuk mengupload hasil diskusi dan presentasi.
Pada saat penulis sedang melaksanakan pembelajaran daring di kelas XI IPS4 dan
XI IPS3, penulis dapat memantau dari rumah.
Pembelajaran
daring sebenarnya amat mudah, efektif dan efisien bagi guru dan siswa. Tapi
pada faktanya, masih banyak yang belum terbiasa sehingga harus ditingkatkan
dalam sosialisasi dan aplikasinya kepada guru dan siswa. Termasuk harus
mendapat perhatian serius dari pemangku kebijakan di sekolah, dalam menyediakan
sarana dan prasarananya. Karena pada tahun ini dan akan datang, perkembangan
teknologi pembelajaran dalam Revolusi Industri 4.0, tidak bisa dielakkan lagi.
Mau tidak mau, guru, peserta didik, orang tua/wali murid, harus menerima
perubahan ini. (*)
Referensi:
1 Komentar
Mantul
BalasHapus