About Me

gambar koala

ASA YANG TERKUBUR DALAM PANDEMI COVID 19


   Oleh : DEVI ANDRIANI, S.Pd
           Pandemi covid 19 telah membuyarkan semua angan dan asa siswa kelas VI  SDN Karanganyar 03. Ditengah –tengah semangat membara mereka untuk meraih angan dan asa terpenggal begitu saja dengan hadirnya covid 19. Semua agenda persiapan untuk siswa –siswa kelas VI sudah hampir 80 % kita merancang dan menganggarkannya. Dimulai dari persiapan mental mengahadapi Ujian Sekolah Utama dan Ujian Sekolah dengan tambahan waktu belajar setiap pulang sekolah dengan harapan mereka mendapat nilai sesuai dengan yang diharapkan. Sampai kegiatan perpisahan yang dinanti – nantikan sudah dirancang sedemikian rupa supaya meninggalkan kesan yang tidak dapat dilupakan oleh mereka. Tapi semuanya sudah hancur lebur laksana debu yang tertiup angin akibat pandemi covid 19.

           Serentak diseluruh jawa timur sekolah – sekolah mulai hari senin tanggal 16 Maret 2020 melakukan kegiatan belajar mengajar dirumah,  Gurupun harus WFH ( work form home ). Tanpa ucapan yang berarti buat anak – anak kelas VI kita berpisah sesaat demi memutus mata rantai penyebaran virus covid 19. Awalnya mereka merasa senang tidak hadir disekolah dan melaksanakan semua tugas – tugasnya dirumah. Selang beberapa minggu mulai ada yang bilang lewat WA “ Bu devi,saya rindu omelannya….”, minggu selanjutnya “ Bu, saya kangen sekolahan…..”, Minggu depannya lagi “Bu, kapan masuk sekolahnya???”.Banyak sekali ucapan kangen, rindu, kapan dari mereka. Padahal bukan mereka saja yang rindu dengan sekolahan, Gurunya pun sudah merasakan kebosanan yang berkarat dalam hati mereka. Belum lagi berbagai keluhan dari wali murid yang selalu bermain drama dengan anak – anak mereka ketika disuruh mengerjakan tugas – tugasnya dari sekolahan yang lewat aplikasi Whats Up. Lengkap sudah mulai dari siswa, guru dan wali murid semua terkena imbasnya dari pandemic covid 19

            Belum berakhir drama melankolisnya anak – anak kelas VI SDN Karangayar 03, tepatnya hari selasa tanggal 24 Maret 2020 Presiden Joko Widodo dan mas Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengumumkan Ujian Nasional tahun ini resmi dibatalkan dengan alasan nomor satu adalah “ keamanan dan kesehatan siswa – siswa kita, keamanan keluarga mereka, dan kakek nenek siswa –siswa tersebut”. “ Kalaupun kita melaksanakan Ujian Nasional didalam tempat – tempat pengujian yang harus dikumpulkan, itu bisa menimbulkan resiko kesehatan yang sangat besar bukan hanya siswa tapi juga keluarga dan kakek nenek siswa – siswa tersebut” kata mas Mentri. Lagipula mas Mentri menambahkan UN bukan syarat kelulusan ataupun seleksi masuk ke Pendidikan yang lebih tinggi.” Ada berbagai macam opsi, sekolah bisa melakukan ujian sekolah, misalnya melalui online atau melalui angka nilai lima semester terakhir. Dan ujian sekolah tersebut tidak kami paksa untuk mengukur ketuntasan seluruh capaian kurikulum bahkan semester terakhir” jelas Mas Mentri.     

                    Terasa bak disambar petir disiang bolong berita yang saya lihat di Kompas TV pada hari itu. Sekilas banyak bayangan wajah – wajah polos siswa kelas VI yang sudah beberapa kali mengikuti try out Ujian Nasional yang bersemangat dan tak kenal lelah untuk belajar dan belajar terus. Bisa dibayangkan betapa kecewanya mereka jika sudah mendengar berita ini. Buat siswa kelas VI SDN Karanganyar 03 “ Tidak ada usaha yang sia – sia, jadikan ini sebagai ladang pahala kalian yang menuntut ilmu tanpa batas dan pasti akan menjadi bekal sampai dimasa kalian tua nanti”. Pesan saya buat siswa – siswa kelas VI SDN Karanganyar 03.

Posting Komentar

0 Komentar