About Me

gambar koala

Berkah Corona



Oleh  Wahyu Nurul Azizah, S.Pd  (SMKN 4 Jember)

Virus Corona atau Covid-19 merupakan makhluk kecil ciptaan Sang Pencipta. Diameter virus corona diperkirakan mencapai 125 nanometer atau 0,125 mikrometer. Ukuran diameter itu ditemukan oleh dua peneliti asal AS yaitu Anthony R. Fehr dan Stanley Perlman dalam publikasi penelitian di situs Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS.
Walaupun ukurannya kecil, tetapi virus corona mampu merubah bumi beserta isinya. Banyak sudah Negara yang terjangkit virus corona, termasuk Indonesia. Sehingga virus Corona statusnya dinyatakan menjadi Pandemi oleh WHO sejak hari Rabu tanggal 11 Maret 2020.
Kasus positif virus Corona pertama kali di Indonesia diumukan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Senin tanggal 2 Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah kasus positif virus Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada beberapa pasien yang meninggal dunia, banyak juga pasien yang dinyatakan negatif dan akhirnya sembuh.
Mungkin bagi sebagian manusia, virus corona merupakan malapetaka. Tidak sedikit memang virus corona sudah menelan banyak korban jiwa di negara kita, Indonesia. Bahkan hingga saat ini, tanggal 13 April 2020 pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan kasus meninggal dunia sebanyak 26 pasien, sehingga jumlah korban jiwa sebanyak 399 kasus. Pasien baru yang dinyatakan positif terinfesi virus corona  terjadi penambahan sebanyak 316 kasus baru, sehingga jumlah pasien positif corona sebanyak 4.557 pasien. Selain itu, terjadi penambahan pasien sembuh virus corona sebanyak 21 orang, sehingga total sampai saat ini sebanyak 380 pasien yang dinyatakan sembuh. (Sumber data : https://www.merdeka.com/peristiwa/data-terkini-jumlah-korban-virus-corona-di-indonesia.html)
Dampak lain yang dirasakan dengan adanya virus corona ini dari adalah banyaknya pegawai yang dirumahkan. Sampai saat ini, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan B Satrio Lelono mencatat jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan mencapai 2,8 juta. Lonjakan PHK dan pekerja dirumahkan sebagai dampak ekonomi di tengah pandemi virus corona. Jumlah ini bisa lebih dan akan terus bertambah setiap harinya. (Sumber data : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200413165953-92-493114/phk-dan-pekerja-yang-dirumahkan-tembus-28-juta-karena-corona)
Banyaknya pegawai yang telah di-PHK, semakin banyak pengangguran dan semakin banyak pula orang yang kelaparan. Banyak keluarga yang sudah tidak bisa menggantungkan nasibnya pada gaji perusahaan. Selain pegawai yang di-PHK, dampak pandemi virus corona juga diarasakan oleh para pencari nafkah harian. Contohnya tukang becak, penjual asongan di jalan, penjual pakaian di pasar, dan lain sebagainya. Sehinngga banyak keluarga yang mengalami kebingungan dalam memenuhi kebutuhannya.
Hal inilah yang akhirnya mengetuk hati dermawan orang-orang yang berada. Banyak pula orang baik yang dengan ikhlas membagikan barang sembako kepada orang-orang yang membutuhkan disekitarnya. Barang yang dibagikan seperti beras, minyak, gula, dan makanan instan. Hal tersebut yang menjadikan ladang pahala bagi orang dermawan. Inilah berkah corona.
Dengan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan jaga jarak fisik (physical distancing) membuat situs belanja online atau e-commerce banyak diburu. Contohnya situs belanja sayuran, makanan, minuman, dan kebutuhan harian lainnya secara online, sesuai dengan himbauan pemerintah “dirumah saja”. Jadi dengan pembeli yang melakukan pemesanan lewat online, bayarnya juga online, tinggal penjualnya mengirim barang pesanannya dengan memakai jasa kurir atau ojek online. Hal tersebut membawa rejeki tersendiri bagi penjual dan kurir atau ojek online. Inilah berkah corona.
Selain toko online yang kebanjiran pesanan, apotek pun juga merasakan dampaknya. Dengan adanya pandemi virus corona, banyak orang yang sekarang mulai perduli dengan kesehatan dan kebersihan. Sehingga paling banyak barang yang diburu di apotek adalah masker, hand sanitizer, dan vitamin C. Hal tersebut membawa rejeki tersendiri bagi produsen bidang kesehatan dan apotek. Inilah berkah corona.
Dampak pandemic virus corona ini juga dirasakan oleh bumi kita. Banyak pengurangan polusi udara di berbagai Negara. Lapisan ozon bumi mulai membaik. Bahkan getaran di muka bumi juga berkurang.  Getaran dimuka bumi yaitu kebisingan seismic disebabkan oleh getaran-getaran kecil (mikroseismik) artifisial yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, seperti aktivitas pabrik dan kendaraan. Kebisingan tersebut berkurang berkat adanya kebijakan social distancing untuk menekan penyebaran virus corona. Inilah berkah corona.
Dengan adanya virus corona, menjadikan beberapa pegawai dihimbau untuk bekerja dari rumah. Hal tersebut membuat waktu untuk berkumpul bersama keluarga semakin banyak. Kita berkumpul bisa merasakan sarapan makan siang, bahkan sampai makan malam bersama. Aktifitas di rumah juga dilakukan bersama-sama keluarga. Pemandangan seperti itu jarang sekali kita lakukan saat hari efektif. Sang ayah dan ibu sibuk bekerja, sang anak sibuk sekolah. Untuk berkumpul 12 jam saja sudah susah. Sejak adanya pandemic virus corona ini, membuat beberapa keluarga dapat kumpul dengan utuh. Inilah berkah corona.
Tuhan Maha Adil, selalu ada hikmah dibalik sebuah musibah. Setiap musibah bagi sebagian orang, ada berkah yang disiapkan oleh Tuhan bagi sebagian makhluk dan hamba-Nya yang lain. Begitu juga dengan adanya pandemi virus corona ini. Pasti Tuhan sudah mempersiapkan berkah tersendiri dibalik musibah wabah ini. Kita hanya manusia biasa, hanya bisa memasrahkan kepada Sang Illahi.


PROFIL SINGKAT PENULIS
Penulis dengan nama panjang Wahyu Nurul Azizah. Penulis lahir di salah satu kota kecil di Jawa Tengah, yaitu Sragen pada tanggal 18 Oktober 1989. Banyak sudah kota yang penulis singgahi karena jejak pendidikannya. Penulis yang dari kecil hingga tamat SMP menghabiskan waktunya di kota kelahiran sampai tahun 2005. Setelah itu, penulis mempunyai keinginan untuk keluar dari zona nyaman. Sehingga penulis memutuskan untuk sekolah sambil sambil mondok di SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang sampai tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan pengalaman merantaunya di Kota Yogyakarta untuk menempuh pendidikan Diploma 3 di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Elektronika Instrumentasi sampai tahun 2011. Studi kuliahnya tidak berhenti sampai disitu, penulis melanjutkan kuliah Strata 1 di Universitas Negeri Malang dengan jurusan Pendidikan Teknik Informatika.
Berbekal dari ilmu dan ijasah yang sudah didapat, akhinya penulis diterima CPNS kabupaten Jember pada tahun 2014. Penulis yang sampai sekarang berprofesi sebagai guru di SMKN 4 Jember, mata pelajaran produktif Multimedia. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, pengalaman merantau penulis untuk sementara ini singgah di kota Jember. Karena masih ada cita-cita penulis untuk mengakhiri masa merantaunya di kota Banyuwangi agar bisa berkumpul dengan suami yang bekerja disana.

Posting Komentar

0 Komentar