Oleh : Drs.Supriyono, SH.MM
Ketua PGRI Kabupaten Jember
Pofesi sebagai guru bagi , banyak orang dipandang sebagai pekerjaan yang sederhana. Karena sebagaian orang mengatakan enak jadi guru masuk jam 07.00 pulang jam 13.00. Gajihnya banyak , liburnya banyak , rekreasi gratis ikut murid - muridnya. Karena profesi guru dipandang sebagai profesi yang sederhana sering guru dipersalahkan , jika ada kenakalan siswa.
Menjadi guru untuk sekarang tidaklah mudah , karena syarat untuk menjadi guru ada beberapa antara lain : Pendidikan minimal S1 program studi Pendidikan Guru , memiliki sertifikat pendidikan profesi , mengikuti induksi guru pemula. Baru boleh mengikuti test PNS sebagai calon guru. Jadi persyaratan menjadi guru lebih sulit dibanding dulu. Mengapa begitu ?
Dalam Undang Undang Guru dan Dosen UU Nomor : 14 tahun 2005. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas pokok , mendidik , mengajar , membimbig , mengarahkan , melatih , menilai dan mengevaluasi peserta didik jenjang pendidikan anak usia dini formal , pendidikan dasar dan menengah.
Jenis guru itu ada guru kelas ( TK , SD ) , Guru Mata Pelajaran dan Guru Bimbingan, semua oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ( LPTK ) disiapkan secara sendiri - sendiri agar lebih menguasai tugasnya masing - masing.
Dan itulah seperti apa profesi guru disiapkan dengan harapkan agar pada saat bertugas benar benar ahli. Sementara terjadi pandemi Corona , tugas - tugas itu sebagian diserahkan pada wali murid.
Kenapa tugas - tugas itu diserahkan pada wali murid , karena upaya agar penularan Corona bisa dihambat , karena untuk mencegah penularan Corona prinsipnya : hindari kerumunan , lakukan sosial distanc , physical distanc , cuci tangan sesering mungkin dengan sabun , selalu membawa handsenitiser , selalu pakai madker. Dengan kondisi ini pemerintah melalui mendikbud meliburkan sekolah sampai kondisi membaik.
Inilah awal pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah menggunanan teknologi. Guru memberi tugas pada para siswa melaui WA disampaikan pada wali murid agar dikerjakan oleh siswa. Untuk semua mata pelajaran disampaikan pada wali murid. Bahkan hari ini mendikbud menggunakan program TVRI untuk memandu belajar siswa.
Bagaimana respon siswa terhadap tugas - tugas yang diberikan oleh guru. Ternyata siswa - siswa ada yang respon sekali , ada respon biasa - biasa, dan ada yang tidak merespon.Bagaimana wali murid membantu putra - putrinya.Ada wali yang penuh perhatian tugas - tugas itu di handle bahkan dikerjakan. Awalnya wali enjoy membantu putra - putrinya , lama - lama mulai BT juga , marah dengan putranya , bahkan sampai jengkel , inilah saat nya wali mulai merasakan menjadi guru itu kadang - kadang sangat menjengkelkan bahkan bisa marah besar.
Dengan kondisi ini diharapkan wali murid tahu bahwa tugas guru di sekolah itu tidak mudah, sehingga tidak gampang harus menyalahkan guru jika ada masalah anak - anaknya di sekolah. Wali menghadapi satu anaknya saja sudah pusing , sementara guru di sekolah mendidik satu kelas bisa 20 sampai 30 siswa.
Dengan kondisi ini diharapkan tidak terjadi wali murid harus menganiaya guru , atau melaporkan pada penegak hukum jika ada masalah terhadap putra - putrinya , sebaiknya saling menanyakan secara baik - baik jika terjadi persoalan terhadap putra - putrinya di sekolah. Semoga ini menjadi hikma besar bagi kebersamaan antara sekolah dan masyarakat.
( Empati seandainya aku jadi dia )
0 Komentar