About Me

gambar koala

HADAPI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF ISLAM



Oleh: IIS NURUL HIDAYATUL AMIN, S.Pd. (SDN BALUNGKULON 03 Kecamatan Balung)
 
Fenomena wabah virus corona (covid-19) yang muncul di awal tahun 2020 ini semakin lama semakin membuat kekhawatiran di seluruh dunia. Bagaimana tidak, virus yang muncul pertama kali di kota Wuhan provinsi Hubei China ini telah banyak memakan korban jiwa. Virus yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya ini telah merambah hampir keseluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan semua negara sedang berjuang untuk menghadapi dan mengatasi bagaimana rantai penularan virus ini bisa terputus.

Presiden Jokowi sudah memutuskan bahwa Indonesia harus mengambil langkah cepat yaitu Lockdown dan Social Distancing. Dimana semua harus bekerja sama, bersatu melawan dan memutus rantai persebran Covid-19. Seluruh masyarakat harus bekerja dirumah, belajar dirumah, dan beribadah dirumah. Sungguh keputusan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Masyarakat mau tidak mau harus melaksanakan anjuran dari pemerintah tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari. Pertanyaannya, sanggupkah kita melaksanakan anjuran ini? Jawabannya kembali pada diri kita masing-masing, apakah kita akan mengikuti anjuran pemerintah demi kebaikan diri kita dan orang lain atau bahkan kita kan nekad melanggar anjuran tersebut dan pasti akan merugikan diri sendiri, keluarga, dan orang lain dengan keegoisan kita.

Dalam menyikapi pandemi global ini kita harus benar-benar bijak. Sebagai seorang muslim hendaklah kita kembalikan semua pada ajaran agama kita. Ada beberapa strategi yang bisa kita tempuh sebagai seorang muslim untuk menghadapi virus Covid-19 tentunya dalam perspektif islam.

Pertama, senantiasa meminta perlindungan kepada Allah SWT. Virus Corona adalah mahluk sebagimana mahluk-mahluk Allah lainnya, dia tidak akan bergerak kecuali atas ijin Allah yang menciptakannya. Oleh karena itu, kita wajib berlindung kepada Allah dari wabah ini sebelum kita berlindung kepada kemampuan diri sendiri atau kemampuan mahluk lainnya. Ingatlah bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penjaga. Hal ini tertuang dalam surat Yusuf, ayat 64. Berlindung kepada Allah ini bisa dilakukan dengan senantiasa membaca doa-doa pelindung yang bersumber dari Al-qur’an ataupun doa-doa yang bersumber dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Kedua, berikhtiar dengan melakukan pencegahan. Disamping berlindung kepada Allah SWT, tentunya sebagai seorang manusia kita juga harus berikhtiar dengan melakukan upaya-upaya pencegahan agar virus ini tidak menular kepada kita dan kepada orang-orang yang kita sayangi, ikhtiar ini bisa dilakukan secara individu ataupun berjamaah Ikhtiar secara individu bisa dilakukan dengan mengikuti cara-cara yang dianjurkan oleh para ahli dalam bidang ini. Contohnya disiplin menjaga kesehatan, disiplin cuci tangan, disiplin memakai masker kemanapun kita pergi, disiplin makan makanan yang sehat bergizi dan halal tentunya, serta menghindari keluar rumah dan berkumpul ditempat keramaian kecuali saat ada kepentingan yang sangat mendesak. Adapun ikhtiar dalam skala berjamaah, maka bisa dilakukan dengan cara melakukan pencegahan-pencegahan agar virus ini tidak merambah ke skala yang lebih luas lagi seperti melakukan isolasi kepada mereka-mereka yang terkena virus atau mereka yang tercurigai terkena virus. Dan ikhtiar ini hendaklah dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Hal ini berdasarkan makna hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi:
(إذا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأرْضٍ، فلاَ تَقْدمُوا عَلَيْهِ، وإذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا، فَلا تخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ)
“Apabila kalian mendengar tentangnya (wabah penyakit) di sebuah tempat, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, dan bila kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar daripadanya sebagai bentuk lari daripadanya”. (HR.Bukhari dan Muslim)

Ketiga, Bertawakkal kepada Allah. Setelah melakukan ikthtiar-ikhtiar yang ada, maka pada akhirnya semua kita serahkan kepada Allah SWT. Kita pasrahkan diri kita kepada-Nya. Karena hidup dan mati kita sebagai seorang hamba semua berada di tangan Allah SWT. Dan perlu kita ketahui bahwa seorang hamba akan tetap hidup bilamana memang ajalnya belum datang, bahkan bila virus corona ataupun virus lainnya yang lebih ganas daripada itu menjangkitinya, namun bila memang sudah ajalnya, jangankan virus corona atau yang lebih dari itu, bahkan digigit semut pun seseorang bisa mati jikalau memang ajalnya telah tiba. Ingatlah Ajal seseorang itu pasti datang, namun yang jadi pertanyaan adalah apakah kita telah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu ajal itu tiba? Semoga Allah menutup hidup kita dengan husnul khotimah.

Keempat, yakin kepada Allah akan kesembuhan. Bila ada di antara kita yang ditakdirkan oleh Allah tertimpa penyakit ini, maka yakinlah bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penyembuh karena hanya Allah Yang Maha menyembuhkan. Dan yakinlah juga bahwa tidak ada penyakit yang Allah turunkan, kecuali ada juga obat yang diturunkan bersamanya.

Demikianlah beberapa kiat-kiat dalam menyikapi wabah virus corona ini, dan yang terakhir, mari kita berdoa kepada Allah agar supaya Ia senantiasa menjaga diri kita, keluarga kita, kerabat kita dan orang-orang yang kita sayangi dari terkena wabah virus ini. Mari kita juga berdoa kepada Allah agar Ia senantiasa menjaga negeri kita dan juga negeri-negeri kaum muslimin lainnya dari wabah penyakit mematikan ini. Dan tak lupa juga kita sisipkan doa-doa terbaik kita kepada mereka saudara-saudara kita yang sedang diuji dengan virus ini agar supaya Allah segera menyembuhkan mereka dari penyakit ini. Aamiin Ya Rabbal’alamin…!!!



Posting Komentar

0 Komentar