Oleh : Drs.Supriyono, SH.MM
Ketua PGRI Kabupaten Jember
Diskusi tentang
difinisi ulang kecerdasan yang dipelopori oleh Howard Gardner di awal tahun 80
an, menjadi penting untuk kita simak khususnya guru atau pemerhati pendidikan.
Karena selama ini tatkalah kita berbicara cerdas, maka yang terpikir oleh kita orang yang hasil
test IQ nya di atas 100 , terus terlintas oleh kita orang cerdas seperti
Almarhum Pak Habibi , Robert Eintein dan sederetan orang - orang cerdas.
Setelah dilakukan
penelitian ulang tentang difinisi kecerdasan oleh Howard Gardner, bahwa
kecerdasan itu tidak hanya IQ semata tapi ada kecerdasan lain yang menentukan
keberhasilan seoarang dalam kehidupanya, ini juga telah dutulis oleh Danial
Goleman dalam bukunya " Working With Emotional Qoution" dikatakan
oleh beliau bahwa hasil penelitian di Amerika CEO sukses di Amerika 80%
ditentukan oleh kecerdasan emosinal dan hanya 20% ditentukan oleh IQ , artinya
hanya 20% kesuksesan yang ditentukan oleh IQ, dimana IQ ini mulai populer awal
abad 19 hingga awal abad 21, cukup lama hampir kurang lebih seratus tahun
mempengaruhi cara pikir para ahli pendidikan.
Sementara Howard
Gardner , menemukan tujuh sampai delapan kecerdasan atau di sebut Multiple
Intellegence yang ditulis oleh Boby Deporter dalam Revolosi Belajar dari Kaifa,
yang meliputi : Kecerdasan linguistik , visual spasial , logika matematik ,
musikal , natural kenestetik , interpersonal , intrapersonal. Dan setiap
individu itu ada satu kecerdasan yang dominan dan ini yang akan menjadi potensi
untuk puncak pekerjaan yang menjadi impian, jika ini bisa diketahui sejak dini.
Kembali pada
pentingnya kecerdasan interpersonal dan intrapersonal bagi guru. Guru adalah
figur publik karena guru bergaul dengan murid, wali murid , masyarakat sebagai
tuntutan pekerjaannya.Dalam bergaul dengan murid guru harus ramah , sabar ,
penyayang , dan empati pada kebutuhan siswanya.Banyak guru yang tidak disukai
oleh muridnya , orang tua murid bahkan rekan kerjanya.Mengapa karena guru tersebut
tidak memiliki kecerdasan emosional seperti: tidak memiliki empati , kemampuan
komunnikasinya rendah misalnya bicaranya tidak menarik , selalu meremehkan
lawan bicara , bukan pendengar yang baik, bahasa yang dilontarkan menyakitkan
lawan bicaranya.Kata kunci kecerdasan emosional adalah kecerdasan
interpersonal.
Bagaimana dengan
kecerdasan Intrapersonal , kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan individu
untuk mengelola suasana hati dan mengenali emosinya sendiri.Sering kita ini
mudah memberi nilai sikap pada orang lain, tapi tidak mengenali sikap diri
sendiri, dengan kecerdasan intrapersonal kita harus dapat mengenali emosi kita
sendiri misal tidak bisa mengontrol diri , gampang tersinggung , suka
membanggakan diri. Emosi emosi tersebut sering mengganggu saat kita bergaul ,
maka itu wajib kita kenali dan kita kelola dengan baik agar tidak menganggu
dalam kita berinteraksi.Itu yang negatif sementara ada emosi yang positif
seperti bersyukur pada Allah , tawakal , selalu berdoa , dan menghayati nilai
nilai kemanusiaan. Orang dengan kecerdasan intra personal lebih menyadari
tentang dirinya ini cocok bagi guru atau para spiritual.
Guru itu posisinya
tidak bisa digantikan teknologi , meskipun kita berada pada era industri 4.0
dimana teknologi informasi atau teknologi internet yang super canggih, dengan berbagai aplikasi zoom , webeex atau
vidio confrence yang mampu menjangkau seantero dunia dan pelosok dunia. Tapi
tetap tidak bisa menggantikan guru dalam proses pendidikan atau pembelajaran.
Dalam proses
pendidikan , ada figur , ada nilai - nilai yang dikomunikasikan karena guru itu
digugu dan ditiru. Maka harus menjadi figur yang dipercaya, contoh bagi murid -
muridnya dan menjadi mental model yang menjadi panutan bagi murid -
muridnya.Guru harus menyampaikan informasi yang benar , konsep yang benar. Guru
harus memiliki karakter yang kuat , berwibawa dan menjadi teman yang
menyenangkan ini yang tidak bisa digantikan perannya.
Terkait dengan
pentingnya guru memiliki kecerdasan inter dan intra personal, sifat sifat di
atas yang menjadi tuntutan guru profesional.Guru harus mendekati figur yang
paripurna dengan semua katakter kebaikan yang menjadi indikasi kecerdasan inter
dan intra personal, hingga kecerdasan tersebut wajib dimiliki oleh guru.Dengan
kecerdasan inter dan intra personal guru lebih bermakna bagi murid -
muridnya.Guru lebih berwibawa lebih disenangi oleh semua warga sekolah.
Semoga tulisan ini
menjadi bahan diskusi untuk para guru dalam mwningkatkan peranya dalam
pembelajaran.
0 Komentar