About Me

gambar koala

MERDEKA BELAJAR DALAM PERSPEKTIF PEMBELAJARAN


Oleh : Drs.Supriyono , SH.MM
Ketua PGRI Kabupaten Jember

       Kalimat Merdeka Belajar , menjadi konsep viral setelah di luncukan oleh Mendikbud Nadiem Makarim , untuk menamai kebijakan yang diluncurkannya. Hingga sejak itu kata merdeka belajar menjadi viral, karena menjadi kebijakan menteri , itulah pengaruh seoarang pejabat. Kata merdeka dilawankan dengan  kata belengu , merdeka padanan dari kebebasan , dan belengu padanan kata  terikat. Merdeka dalam belajar diartikan kemerdekaan komponen yang terlibat dalam proses belajar, ada guru ada siswa ada wali murid. Guru merdeka dalam menggunkan metode strategi , media , materi dalam proses belajar. Siswa merdeka dalam menetukan kebutuhan belajarnya , cara yang digunakan , serta memilih pelajaran sesuai dengan potensi yang dimilki. Orang tua diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan belajar bagi putra putrinya dan bebas mendapatkan informasi terkait perkembangan kemajuan belajar dari putra putrinya.
       Merdeka Belajar terdiri dari kata , merdeka dan belajar , merdeka adalah sebuah kebebasan dan belajar adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif. Sehingga secara bebas merdeka belajar adalah kebebasan bagi individu untuk melakukan perubahan perilakunya untuk menuju hidup yang lebih baik. Belajar dalam kontek proses perubahan perilaku...untuk seorang siswa adalah penciptaan kondisi lingkungan oleh guru hingga memungkinkan bagi siswa belajar dengan senang dan mudah.Selama ini belajar dikesankan oleh siswa sebagai kegiatan yang menjemukan atau membosankan bahkan dirasakan sebuah penyiksaan oleh siswa. Mengapa itu terjadi karena dalam praktek di kelas selalu ditemui routinitas kegiatan yang dilakukan oleh guru yakni diawali masuk kelas berdoa kemudian guru menjelaskan sebuah konsep bisa tentang IPA , Matematika , atau yang lain , kemudian semua siswa dianggap paham tentang konsep yang dijelaskan oleh guru , maka selanjutnya guru memberikan tugas pada semua  siswa untuk mengerjakan soal - soal tentang konsep tadi dan siswa harus bisa menyelesaikan soal - soal tersebut.Ini dilakukan secara routin dari satu Bab ke Bab yang lain sesuai urutan yang dibuat dalam kurikulum.
       Berikutnya apa yang dilakukan oleh Kepala sekolah , sebagai supervisor Kepala Sekolah melakukan kelas visit untuk melihat apa yang dilakukan oleh guru, dengan membanding RPP yang dibuat oleh guru dengan membandingkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Jika sesuai dianggap baik proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru , jika tidak guru diingatkan untuk kembali melihat RPPnya dan itu rutin. Guru pun jenuh dengan pola - pola proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah dan sekolah melaksanakan fungsinya sebagai pengawal pencapaian kurikulum di sekolah. Apa yang dilakukan siswa , secara pasif siswa harus mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tanpa ada pilihan. Sementara wali murid diminta oleh sekolah atau guru untuk mengawasi putranya agar belajar sesuai dengan tuntutan sekolah dengan pekerjaan rumah yang melimpah atau boleh dikata overload. Ini sistem yang dikembangkan oleh pemerintah kita dari periode ke periode pemerintahan. Jadi bisa dikatakan sekolah robot bukan sekolahnya manusia , gurunya seperti robot dan muridnya juga dicetak menjadi robot karena semua mengikuti program kurikulum yang dikembangkan oleh pemerintah. Mungkin itu sedikit gambaran proses pendidikan yang kita kembangkan selama ini.
       Konsep merdeka belajar , harus berawal dari bagaimana guru dapat memahami kebutuhan peserta didik , dengan asumsi peserta didik itu satupun tidak ada yang sama meskipun kembar. Maka guru harus mencari tahu tentang , kecerdasanya , bakat dan minatnya , typologi kepribadianya , bahkan kanal belajarnya. Isitilah kecerdasan hari ini sudah lebih luas dari yang dulu , dulu memahami kecerdasan hanya ditinjau dari teori Binet dan Simon dimana kecerdasan itu hanya kecedasan intelektuak atau IQ saja. Dari konsep Binet dan Simon muncul pengelompokan siswa berdasarkan test IQ seperti , Genius , Cerdas , Cukup , Bodoh , Debil , Inbisil dan Idiot.Dan kecenderungan pembelajaran hanya mengembangkan aspek pengetahuan semata , sementara sikap dan ketrampilan tidak begitu dipedulikan. Saat ini sedang berkembang tentang teori Multiple Intelegent atau kecerdasan ganda yang dikembangkan oleh Howard Gardner , jadi setiap individu itu memiliki dominasi dari setiap kecerdasan, sementara kecerdasan itu ada  : Kecerdasan verbal atau linguistik, Kecedasan matemati atau logis , Kecerdasan Visual - Spasial , Kecerdasan musikal , Kecerdasan kinestetik , Kecerdasan interpersonal - sosial , Kecerdasan intrapersonal - intuitif. Dan setiap individu akan dapat bahagia jika bekerja pada potensi unggulnya. Dan tujuh kecerdasan itu tidak bisa dikembangkan dengan pola - pola pembelajaran cara lama. Inilah tantangan dunia persekolahan hari ini.
       Untuk mengembangkan dan mengetahui potensi unggul siswa  , tentunya kita guru harus bisa menditek potensi siswa dengan pertama tama harus menditek minat yang muncul kemudian dikerucutkan hingga ditemukan sebagai bakat , bakat diuji sejauh mana dengan bakat yang dimiliki siswa dapat melakukan pekerjaan yang hasilnya maksimal dan siswa senang. Karena tidak ada orang di dunia ini yang memiliki banyak keahlian tapi satu benar - benar ahli. Seorang H.Rhoma Irama yang ahli dimusik dangdut tidak akan ahli dimusik rock. Dengan potensi unggul di musik dangdut  itu H.Rhoma Irama menjadi raja dangdut yang belum tertandingi. Dan sukses dalam kehidupannya. Seorang Maradona adalah legende Bola Dunia dari Argentina yang sukses dengan kecerdasan kenestetiknya. Itulah contoh - contoh orang sukses dalam kehidupan dengan potensi unggulnya, saya yakin baik Rhoma Irama maupun Maradona tidak pinter di kimia atau fisika atau sejarah.
       Dengan konsep Muliple Intelegent , Kurikulum kita harus di sederhanakan , mata pelajaran di sekolah tiap jenjang harus disederhanakan. Jangan terlalu banyak mapel cukup mapel - mapel pokok yang dibutuhkan dalam  kehidupan siswa nantinya. Cukup pendidikan Akhlak atau karakter , Pendidkan literasi dan numerasi , dan Pendidikan Saintis. Maka hari ini guru dituntut harus bisa melayani kebutuhan belajar siswa sesua dengan potensi unggulnya. Dan guru juga harus menyediakan banyak pilihan untuk kebutuhan belajar siswa. Guru menjadi fasilitator dan mentor untuk membimbing siswa maka pemebelajaran di kelas harus di kemas seperti super market siswa bisa memilih apa yang dibutuhkan, sudah tidak ada pemaksaan, keamanan fisik dan psikis harus dirasakan oleh siswa ,  prestasi siswa harus dirayakan segera dan seketika agar dapat membangkitkan rasa percaya dirinya.Dengan jaminan keamanan fisik da psikis, dan penghargaan setiap prestasi maka proses belajar akan menyenangkan. Guru tidak boleh berhenti belajar harus terus belajar dan belajar agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi siswa siswinya , kuasai teknologi agar dapat memperlancar penyelesaian tugas - tugasnya.
      Setelah memahami potensi unggulnya guru juga harus memahami typologi kepribadianya , menurut Hipocratus kepribadian manusia dikelompokkan menjadi empat type  : Sanguinis dengan sikap optimis periang suka bergaul tidak betah dalam kesendirian , Koleris dengan ciri serius pendiam , mudah marah dan menyukai hal2 yang detail , Flegmatis bijak , santun dan sangat baik hati tidak bisa berkata tidak, dan terakhir adalah Melankolis loyal pada aturan , konsisten pada adat dan kebiasaan , penuh hormat. Dengan memahami tipe kepribadian guru semakin paham pada kebutuhan siswa - siswinya dan dapat menjaga kedamaian dalam pergaulan di kelas.
      Berikut adalah kanal belajar, dalam buku Revolosi Cara Belajar , karya Gordon Dryden & Dr.Jeannette Vos. Bahwa kanal belajar siswa itu ada : Audio , Visual dan Kenestetik , siswa dengan kanal Visual informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan efektif pada siswa jika itu ditunjujkan dengan gambar atau angka atau tulisan , Siswa dengan kanal belajar Audio setiap informasi akan dapat diterima dengan baik jika diperdengarkan dengan alat - alat audio. Dan siswa dengan kanal belajar kenestitik informasi yang dapat dierima oleh siswa dengan baik jika melalui demontrasi atau gerakan atau sentuhan fisik., dengan memahami kanal belajar siswa guru akan lebih mudah melayani siswa dalam belajar. Itulah beberapa konsep yang dapat mendukung konsep merdeka belajar.
   

Posting Komentar

0 Komentar