OLEH: FEMILIA
UTAMI DEWI, S.Pd.Ekop
SMKN 1 Kelabang Bondowoso
Semenjak
tanggal 16 Maret 2020 seluruh sekolah memberlakukan kegiatan belajar di rumah. Dan
disepakati sekolah melaksanakan pembelajaran online. Berlatar belakang
dari cerita ibu-ibu komplek, ibu-ibu guru di sekolah, dan ibu-ibu dalam grup WA
kelas anak-anak saya. Saya beranikan diri menuliskan betapa semua ibu juga ibu
guru berjuang di garda terdepan pendidikan di Indonesia saat ini.
Setiap
hari seperti biasa, ibu akan menyiapkan makanan untuk hari ini. Dengan tak lupa
juga mempersiapkan seragam untuk ke sekolah. Tetapi karena sekarang hari Belajar
Di Rumah. Ibu harus segera memandikan semua anaknya, memberi sarapan dan
bersiap di depan laptop atau HP untuk pembelajaran online anak.
Beruntung jika HP ibu sudah canggih. Jika tidak terpaksa meminjam HP ayah atau
berupaya membeli HP android bekas. Yang penting anak tetap bisa bersekolah
walaupun secara on line.
Layaknya
guru les, maka ibu berusaha semaksimal mungkin membantu anaknya menyelesaikan
tugas. Terkadang ibu sedikit emosi. Hingga sekarang banyak beredar video
singkat, anak menangis karena merasa lebih nyaman belajar di sekolah.
Sebenarnya porsi ibu marah atau mengomel tidak seberapa sering, tetapi anak
terlanjur nyaman belajar di sekolah. Sehingga anak belum terbiasa belajar di
rumah.
Terlebih
jika seorang ibu yang juga berperan menjadi guru. Pasti sibuknya luar biasa di
rumah. Memberi tugas siswanya sekaligus membantu tugas anak-anaknya. Sedikit
sekali anak yang dibantu ayahnya dalam mengerjakan tugas sekolah on line.
Mungkin perlu diadakan survey ya?
Belum
lagi tugas kerumahtanggaan lainnya yang harus dikerjakan seorang ibu.
Membersihkan rumah, mencuci, menyetrika, dan tugas-tugas kerumahtanggan
lainnya. Beruntung jika ayah bersedia menemani adik kecil bermain, dan atau
membantu ibu menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah, seperti membantu menjemur
baju atau mencuci piring. Sangat beruntung jika rumah memiliki asisten rumah
tangga. Tapi banyak juga yang tidak memiliki asisten rumah tangga. Dan malah
ada yang asisten rumah tangganya dipulangkan agar bisa berkumpul bersama
keluarganya di rumah.
Menilik
dari banyaknya peran ganda ibu saat pandemi ini. Maka dapat saya sampaikan
beberapa hal. Bekal utama seorang ibu di rumah agar pembelajaran di rumah bisa
berjalan baik antara lain; a) iman dan taqwa, b) ilmu dan pengalaman, c) sabar
dan tawakkal, serta d) doa dan keikhlasan. Iman dan taqwa sangat dibutuhkan seorang ibu
sehingga dapat menampilkan akhlak yang baik dalam tingkah laku sehari-hari.
Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, kegiatan ibadah dan kegiatan
sehari-hari harus seimbang.
Ilmu
dan pengalaman, hal ini yang perlu diasah oleh seorang ibu, tapi saya yakin
seorang ibu pasti mengenal anak-anaknya dengan baik dan bisa membimbing
pembelajaran daring di rumah dengan optimal. Sering saya mengingatkan murid
saya di SMK bahwa walaupun kamu sudah lulus SMK dan tidak bekerja, minimal ilmu
yang kamu dapatkan di bangku sekolah dapat kamu terapkan dalam proses
pembelajaran anak-anakmu kelak di rumah.
Sabar
dan tawakkal juga sangat penting. Beragam karakter dan emosi anak harus
dihadapi dalam keseharian. Bagaimana anak tetap antusias dan tidak bosan di
rumah. Kesabaran ibu harus berlipat di masa pandemi ini. Ditambah ketawakalan
diri kepada ALLAH menjadi kepasrahan terakhir dari usaha yang sudah ibu lakukan
di rumah.
Doa
dan keikhlasan ibu sangat mutlak diperlukan. Doa seorang ibu akan langsung
menembus langit dan dikabulkan ALLAH. Keikhlasan yang berasal dari hati akan
juga langsung menuju hati anak-anak kita. Empat hal tersebut menjadi modal
utama seorang ibu saat ini.
Tak
lupa juga adalah ketersediaan dana secara cukup untuk mendukung kegiatan
pembelajaran on line anak. Untuk membeli kuota sekaligus konsumsi selama di
rumah. Ayah dan ibu bisa bekerjasama dengan baik agar suasana di rumah kondusif
bagi tercapainya tujuan pembelajaran anak-anak kita.
Ibu
memiliki banyak peran. Ibu sebagai
istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
HIDUP IBU!
HIDUP IBU
GURU!
KARTINI
INDONESIA JAYA!
Daftar
Pustaka:
0 Komentar