About Me

gambar koala

SAMBUT RAMADHAN DITENGAH PANDEMI CORONA



Nursiamah, S.Pd SDN Andongsari 02 Ambulu

Ramadhan sudah didepan mata. Marhaban ya Ramadhan. Ramadhan akan segera hadir, sementara pandemi Corona masih melanda. Corona dengan beribu pilu tidak sepatutnya membuat kita mengesampingkan kehadirannya. Bulan penuh rahmah dan ampunan yang sangat kita rindukan kehadirannya. Justru dengan corona kita harus lebih semangat dan menjadikan Ramadhan kali ini menjadi istimewa. Inshaallah pahala yang kita dapat akan berlipat. Pahala berikhtiar keluar dari Corona dan pahala berkah Ramadhan. Oleh karena itu mari kita mempersiapkan segalanya.
Lantas apa saja yang sebaiknya kita persiapkan? Yang pertama Berdoalah kepada Allah SWT. Meminta kepada Allah SWT supaya kita dikarunia kesehatan, kemudahan dan kekuatan dalam menjalankan ibadah. Jangan lupa juga untuk berdoa agar kita dipertemukan lagi dengan Ramadhan yang akan datang. Kedua, bayarlah hutang puasa tahun lalu. Sudahkah hutang puasamu terbayar? Puasa Ramadhan hukumnya wajib ditunaikan bagi kita yang muslim. Jika kita berhalangan maka itu dihitung sebagai hutang yang harus dibayar. Janganlah corona kita jadikan alasan untuk lupa. Justru kebijakan pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah memberi banyak kesempatan kita untuk melakukannya.
Persiapan yang ketiga adalah menambah keilmuan kita tentang keislaman. Kita dapat memulai dengan membaca buku-buku tentang Islam. Menonton vidio tentang pengetahuan ajaran islam. Bagaimana cara bersuci, sholat, berpuasa, haji, sejarah nabi dan rasul, tempat bersejarah islam dan lainnya yang sekiranya dapat menambah keilmuan dan ketaqwaan kita pada Allah SWT. Seringkali kali kita menyepelekan dan menganggap suatu hal itu kecil. Padahal dalam islam tidak demikian aturannya. Kita ambil contoh saja cara berwudhu. Sudahkan kita benar-benar memahami bagaimana aturan wudhu yang sah. Jika wudhu tidak sah, bagaimana sholat kita? Lebih jauh lagi bagaimana jika dengan puasa yang akan kita jalani? Haji yang kita rencanakan? Maka dari itu perbanyaklah membaca dan belajar agama. Selain itu ada yang tidak boleh lupa ada yang harus terus dibaca yaitu Kitap suci Alqur’an.
Berikutnya persiapan ke empat adalah persiapan lahir dan batin kita. Persiapan lahir batin ini dimulai dengan niat menata hati. Menjauhkan kebiasaan buruk, seperti berkata kotor, bohong, sombong, pikiran iri, dengki, dan sirik. Sirik seringkali tidak disengaja kita lakukan. Contohnya saja tidak sengaja kita menjajal kuis ramalan di facebook dan kita meyakini hasilnya. Itu sirik bukan? Dan kita tahu bagaimana azab bagi orang yang menyekutukan Allah. Naudzubillah mindhalik. Selain itu Ibadah puasa adalah hubungan antara manusia dan sang pencipta, maka sepatutnya dipersiapkan benar secara lahir dan batin.
Persiapan kelima adalah persiapan keuangan. Sebetulnya ibadah puasa itu tidak membutuhkan biaya mahal. Cukup terpenuhinya kebutuhan untuk makan sahur dan berbuka puasa. Tetapi masalahnya pasti kita sudah paham betul. Dikala puasa kita menginginkan makan ini itu, padahal saat benar-benar berbuka kita sdh tidak mampu untuk menyantapnya. Ini juga bagian pemboroson dan hal mubazir yang perlu kita hindari. Kebutuhan keuangan disini sebaiknya kita fokuskan untuk menambah amal ibadah kita. Bukankah kita paham jika kita beramal ibadah di bulan Ramadhan maka Allah SWT akan menambah pahalanya berkali lipat? Jika kita melakukannya setulus hati tentunya. Maka dari itu, kita persiapkan keuangan lebih untuk membayar zakat dan berbagi manfaat kepada mereka yang membutuhkan.
 Persiapan keenam tidak kalah pentingnya. Kita perlu menjaga kesehatan. Berhenti pesimis berpikir positif dan optimis. Kurangilah mencari tahu tentang corona. Pengetahuan kita sudah cukup tentang itu. Jangan pula terlalu mudah menyebarkan berita jika hal itu hanya menambah kegalauan dan ketakutan saudara kita. Patuhilah himbauan pemerintah. Kita percayakan pada ahli yang lebih kompeten dibidangnya. Lakukan yang bisa dilakukan misalnya membersikah rumah, rajin mencuci tangan, memakai masker dan hindari kerumunan. Intinya dirumah saja. Berpola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan berpikir positif dapat menambah imunitas kita.
Persiapan terakhir adalah Tarhib Ramadhan. Tarhib Ramadhan adalah persiapan secara bersama sama, misal pengarahan mengenai puasa ramadhan, adab dan syarat rukunnya. Hal-hal apa saja yang harus kita hindari agar tidak membatalkan puasa. Jika biasanya Tarhib dilakukan secara bersama dengan  berkumpul di masjid atau musholla, di saat corona maka ini dapat diikuti melalui media yang memungkinkan misal telepon, pesan whats up, face book, vicon, siaran televisi, radio dan lainnya.
Demikianlah kiranya yang perlu kita perhatikan dan dipersiapkan segera secara matang. Buang kecemasan yang berlebihan tentang kondisi pandemi corona. Berpikir positif bertindak aktif menuju hasil penuh manfaat. Percayalah semua pihak berupaya sebaik mungkin agar corona sirna. Terakhir tambah keimanan kita kepada Allah SWT. Allahlah yang menciptakan corona dan Allahlah yang berkuasa melenyapkannya. Mari kita bersama memohon kepada Allah SWT. Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban ya Syahru Shiyam.

Posting Komentar

0 Komentar